Fase bulan adalah perubahan bentuk dan cahaya yang terjadi pada bulan ketika dilihat dari Bumi. Perubahan tersebut disebabkan oleh pergerakan bulan mengelilingi Bumi dan pengaruh gravitasi antara kedua benda tersebut. Fase bulan terdiri dari beberapa jenis, yaitu fase baru, kresen, seperempat, gibbous, purnama, dan bulan mati.
Baca juga: Fakta unik tentang planet cincin di tata surya kita, Planet Saturnus
Fase baru adalah fase awal ketika bulan mulai muncul di langit setelah periode hilang selama beberapa hari. Pada fase ini, bulan tidak terlihat sama sekali atau hanya terlihat tipis seperti sabit di langit barat. Kemudian, saat bulan terus bergerak mengelilingi Bumi, cahayanya akan semakin bertambah hingga mencapai fase kresen.
Fase kresen adalah fase ketika bulan terlihat seperti setengah lingkaran di langit. Pada fase ini, cahaya bulan mulai terlihat lebih banyak dan terang. Kemudian, saat bulan terus bergerak, cahaya bulan akan terus bertambah hingga mencapai fase seperempat.
Fase seperempat adalah fase ketika bulan terlihat setengah penuh di langit. Pada fase ini, cahaya bulan semakin terang dan terlihat lebih besar daripada fase sebelumnya. Setelah itu, cahaya bulan akan terus bertambah hingga mencapai fase gibbous.
Fase gibbous merupakan fase ketika bulan hampir penuh di langit. Pada fase ini, cahaya bulan terlihat sangat terang dan hampir mengisi setengah langit. Kemudian, saat bulan terus bergerak, cahaya bulan akan mencapai purnama.
Fase purnama adalah fase ketika bulan penuh di langit. Pada fase ini, cahaya bulan terlihat sangat terang dan memenuhi seluruh langit. Fase ini terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan bulan, sehingga cahaya Matahari mengenai seluruh permukaan bulan yang menghadap ke Bumi.
Baca juga: Monster angkasa yang penuh misteri, Black Hole atau Lubang Hitam
Setelah fase purnama, bulan akan terus bergerak hingga mencapai fase bulan mati. Fase bulan mati adalah fase ketika bulan tidak terlihat sama sekali di langit. Hal ini terjadi ketika bulan berada di antara Bumi dan Matahari sehingga cahaya Matahari tidak mengenai permukaan bulan yang menghadap ke Bumi.
Perubahan fase bulan terjadi karena posisi relatif antara Bumi, bulan, dan Matahari. Saat Bumi berputar mengelilingi Matahari, bulan juga berputar mengelilingi Bumi. Sementara itu, Matahari terus memancarkan cahaya yang kemudian dipantulkan oleh permukaan bulan. Perubahan fase bulan terjadi karena sudut pandang dari Bumi terhadap permukaan bulan yang menerima cahaya Matahari.