yang juga dikenal sebagai “torch relay” dalam bahasa Inggris, adalah sebuah acara yang dilakukan dalam berbagai budaya di seluruh dunia. Pawai obor melibatkan pengiriman obor atau api suci dari satu tempat ke tempat lain sebagai simbol perpindahan atau penyambutan sesuatu yang penting, seperti Olimpiade atau perayaan budaya
Sejarah pawai obor dapat ditelusuri kembali ribuan tahun yang lalu. Pada zaman kuno, obor sering digunakan sebagai alat komunikasi antara tempat-tempat yang jauh. Ketika ada perayaan penting atau peringatan, obor akan dinyalakan dan diangkut dari satu tempat ke tempat lain untuk memberi tahu masyarakat bahwa ada sesuatu yang terjadi.
Di Yunani kuno, pawai obor merupakan bagian penting dari Olimpiade kuno. Pada awalnya, api suci dinyalakan di Kuil Dewi Hera di Olympia oleh seorang imam menggunakan sinar matahari yang dipantulkan oleh cermin logam. Kemudian, obor yang dinyalakan dengan api suci itu diangkut oleh pelari dari Olympia ke tempat penyelenggaraan Olimpiade modern.
Pada tahun 1936, pawai obor Olimpiade modern menjadi terkenal di seluruh dunia saat Olimpiade Musim Panas diadakan di Berlin, Jerman Nazi. Api suci dinyalakan di Olympia dan dibawa melintasi Eropa oleh sejumlah pelari yang berlomba dalam pawai obor yang panjang. Acara ini memperkuat kepentingan simbolik dan politis dari pawai obor dalam konteks modern.
Sejak saat itu, pawai obor telah menjadi tradisi yang diadakan dalam berbagai acara besar, seperti Olimpiade Musim Panas dan Musim Dingin, Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara (SEA Games), Commonwealth Games, dan Pesta Olahraga Negara-Negara Persemakmuran (Commonwealth Games). Api suci biasanya dinyalakan di tempat yang memiliki makna historis atau simbolis, seperti Olympia untuk Olimpiade, dan kemudian diangkut melalui serangkaian estafet hingga mencapai tujuan akhir acara tersebut.
Pawai obor menjadi sarana yang penting untuk mempromosikan persatuan, semangat olahraga, dan kebersamaan antara negara-negara yang berpartisipasi. Selain itu, acara ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk merayakan dan menyambut peristiwa besar yang akan datang.
PAWAI OBOR TAUN BARU ISLAM
Pawai obor tidak secara khusus terkait dengan perayaan Tahun Baru Islam. Perayaan Tahun Baru Islam, juga dikenal sebagai Hijriyah, diikuti oleh umat Muslim untuk merayakan awal tahun dalam penanggalan Islam. Namun, tidak ada tradisi khusus atau sejarah pawai obor yang terkait langsung dengan perayaan ini.
Perayaan Tahun Baru Islam ditandai dengan kegiatan ibadah, refleksi, dan perenungan. Umat Muslim menggunakan momen ini untuk mengingat peristiwa penting dalam sejarah Islam, seperti hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Mereka juga merenungkan dan menetapkan tujuan untuk tahun yang akan datang.
Dalam beberapa budaya atau negara Muslim, mungkin ada tradisi lokal yang melibatkan pawai atau prosesi sebagai bagian dari perayaan Tahun Baru Islam. Namun, ini mungkin lebih berkaitan dengan budaya dan kebiasaan setempat daripada bagian integral dari agama Islam itu sendiri.
Pada umumnya, perayaan Tahun Baru Islam dijalankan melalui ibadah di masjid atau rumah, saling memberikan ucapan selamat, serta berbagi makanan dan hadiah dengan keluarga, teman, dan tetangga. Umat Muslim menggunakan momen ini untuk menguatkan hubungan sosial dan memulai tahun baru dengan semangat dan tekad yang baru.